Sesungguhnya
misal (penciptaan) ‘Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan)
Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Al-Imran 3 :
59
Verily,
the likeness of Iesa (Jesus) before Allah is the likeness of Adam. He
created him from dust, then (He) said to him: “Be!” - and he was.
(Al-Imran 3 : 59) Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:
The
similitude of Jesus before Allah is as that of Adam; He created him
from dust, then said to him: “Be”. And he was. (Al-Imran 3 : 59). Yusuf Ali
RINCIAN KATA
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى= Sesungguhnya Masalah Isa (Jesus)
= عِندَ اللّهِ disisi Allah
كَمَثَلِ آدَمَ = Seperti hal-nya Adam
خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ= Allah Menciptakannya dari tanah
ثِمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُون=Kemudian, lalu berfirman Allah kepada , “jadilah”. Maka jadilah”…
Bila
diperhatikan ayat itu menunjuk pada perbincangan Isa, bahwa Isakejdian
isa tidak berbeda dengan Adam. Kalau Adam berangkat dari kalimat “KUN”
(Jadilah), demikian pula Isa, terjadi karena kalimat “Kun”. Kata
“Misal” (seperti, sama halnya), memastikan tentang kedudukan Isa di
sisi Allah, sama sama manusia Ciptaan. Bukan “Ada” tanpa “di cipta”,
bukan ada dengan sendiri, atau berdiri sendiri. Tetapi derajat
penciptaan Isa sederajat Adam, berangkat dari kalimat Allah ” Kun”
(Jadilah). Berarti person Isa adalah benda belaka, bukan sosok
kehidupan yang terdiri dari unsur unsur tuhan, seperti pendapat diluar
Islam.
Kedudukan Adam Disisi Allah:
“Sesungguhnya
Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran
melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),” (Al-Imran3:33).
Disini Allah menempatkan Adam sebagai manusia yang memiliki
“keunggulan” yang melebehi kurun kurun sebelumnya, sebelum manusia
diciptakan, kemudian dilanjutkan dengan generasi selanjutnya, sama sama
diberi “keunggulan” memimpin kaumnya masing masing. Bahkan menurut
Allah Adam menerima beberapa “Kalimat” (firman firman): Kemudian Adam
menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah2:37)….Ini menunjukkan makna “kalimat” adalah ayat ayat yang
mengajarkan cara bertaubat. Kalimat itu sendiri dalam bahasa apapun
akan disebut sebagai himpunan kata kata bermakna. Kata : كَلِمَاتٍ=jamak
“kalimat kalimat” yang bermakna ayat ayat ( tata cara bertobat), tidak
bermakna istemewa yang sering kali menjadi diskusi non muslim dengan
arti diluar Islam.
Makna kalimat dalam bahasa arab :
PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat dalam Bahasa
Arab tidak sama pengertiannya dengan kalimat dalam Bahasa Indonesia.
Kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah kumpulan dua kata atau lebih yang
menunjukkan kepada suatu maksud, sedangkan dalam Bahasa Arab yang
dimaksud dengan kalimat adalah sebuah kata atau lafazh yang terdiri
dari satu huruf Hijaiyyah atau lebih yang menunjukkan suatu arti
tersendiri/mufrad.
لَفْظٌ مُفْرَدٌ يَدُلُّ عَلَى مَعْنًى “Sebuah lafazh mufrad yang menunjukkan sebuah makna” . Itulah makna kalimat dalam bahasa Arab, menunjuk pada lafad Mufrad, artinya setiap kata yang mengandung makna. Contohnya: ل , ذَهَبَ , أَحْمَدُ , السُّوْق (pergi, ahmad, pasar). Ini semua adalah kalimat dalam bahasa Arab.
Proses Kelahiran Isa:
[3:45] (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat
{195} (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih ‘Isa putera maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
didekatkan (kepada Allah), (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 45).
[3:46] dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh.”
Seorang
teman bertanya, mengapa begitu banyaknya ayat ayat yang berkaitan
dengan Isa didalam al-Quran. jAWABKU :”Masalahnya, karena mengahadapi
kedustaan akhir zaman yang menyebut Isa sebagai tuhan, sehingga masalah
Isa perlu dijelaskan kepada manusia, bahwa Isa adalah seorang hamba
yang lahir dari rahim Ibu dengan Kalimat-Nya. Tentang kalimat telah
diterangkan terdahulu, namun mungkin perlu pendapat mayoritas Ulama
kalimat itu apa:
بِكَلِمَةٍ مِنَ اللهِ ، فَيَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Menurut tafsir Humaidi makna “Kalimat” adalah firman Allah yang berbunyi “Kun Fayakun”
{ بكلمة منه } : هو المسيح عليه السلام وسمي كلمة لأنه كان بكلمة الله تعالى { كن } .
Tafsir At-Tafasir kata Kalimat ialah “Kun Fayakun”.
وكُوِّن بكلمة منه
Tafsir wajiz, dengan kata “KUN (kalimat)
بكلمة من الله ، وهو قوله كن فكان
Tafsir
assamarqindi, Kata “Kalimat” yang di maksud adalah “Kun”. Bahkan
ratusan tafsir menyatakatakan kata “Kalimat” adalah “Kun”..
” maryam berkata:
“Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum
pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.” Allah berfirman (dengan
perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka
Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia”. (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 47).
Proses ” Jadilah”, lalu jadilah dia”. Merupakan firman atau perkataan
Allah yang menghendaki lahirnya Isa dengan proses salami. Namun kalau
dipahami lebih jauh proses kejadian Isa menurut al-Quran. Terdapat dua
pendapat yang berbeda, pertama adalah pendapat yang mengatakan bahwa
Isa tidak berbapa, yang kedua Isa berbapa.Baik yang mengakatan Proses
Isa tidak berbapak atau tidak berbapa sama sama berpegang pada umumnya
Ayat . Teks ayatnya begini:”
قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آَيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا
Jibril
berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah
bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan
sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan” (Maryam 21) .Kata عَلَيَّ هَيِّنٌ
yang berarti “Mudah Bagiku”, telah melahirkan dua penafsiran, “mudah”
dicarikan seorang suami”dan “mudah “dari tidak ada menjadi diadakan
oleh Allah, melalui Proses.
Isa Bukanlah Tuhan Menurut Allah Dan menurut Pengakuan Isa Sendiri Dalam Quran.
Dan
(sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
“Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung
dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari
lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang
mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan
dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian
itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman.
(Al-Imran3:49) Ayat ini menunjukkan bahwa Isa adalah RASUL (utusan),
hanya untuk bani Israel, sifatnya tidak universal, tetapi melokal
diwilyah bani Israel, Isa bukan tuhan, Isa adalah hamba Allah biasa,
hanya ada beberapa kelebihan yang diberikan kepadanya, dan pada
hakikatnya semua nabi punya kelebihan;
“Sesungguhnya
Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran
melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),” (Al-Imran3:33).
[19:30] Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (MARYAM ayat 30).
Peringatan Terhadap Ahlul Kitab (Kaum Nashara):
Wahai
Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu {383}, dan
janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera maryamitu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya {384} yang disampaikan-Nya kepada maryam,
dan (dengan tiupan) roh dari-Nya {385}. Maka berimanlah kamu kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : “(Tuhan itu)
tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah
Allah menjadi Pemelihara. (AN NISAA’ (WANITA) ayat 171)
[5:72] Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (AL MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 72). Orang yang meyakini Isa menurut Al-Quran adalah orang kafir, orang yang mengingkari keberadaan Isa sebagai manusia. Menempatkan Isa sebagai tuhan adalah kebiasaan yang disebut oleh Allah sebagai maker.
Bantahan Isa sendiri, bahwa Ia bukan tuhan:
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai ‘Isa putera maryam,
adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua
orang tuhan selain Allah ?”. ‘Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah
patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku
pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. (AL MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 116)… Ini lebih jelas lagi bahwa Isa bukan tuhan, tetapi seorang hamba Tuhan.
Itulah
Isa dimata Islam, disejajarkan dengan nabi nabi yang lain, yang
memiliki kelebihan dan kekurangan. Dia adalah anak manusia yang lahir
dari buian seorang Ibu melalui proses. Yang jelas tidak ada satupun
ayat didalam al-Quran yang menempatkan Isa sebagai tuhan. Karena hukum
positif menyatakan manusia adalah manusia, tidak ada unsur unsur atau
zat zat yang mendekatkan kepada anggapan, bahwa Isa adalah tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar