Minggu, 11 Maret 2012

Alkitab (Revised Standart Version = RSV)

Revised Standart Version = RSV, itu masuk Majority Text atau Minority Text? Apa pengertiannya Majority Text dan Minority Text?

Dari 5000 lebih manuskrip bahasa Yunani dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Byzantine type/ Majority Text dan Alexandrian type/ Minority Text. Dari Byzantine type/ Majority Text dieditlah Kitab Perjanjian Baru Bahasa Yunani tahun 1516 oleh Desiderius Erasmus yang disebut Textus Receptus. Alexandrian type/ Minority Text diedit menjadi Alkitab Bahasa Yunani tandingan yang mulai diterbitkan pada tahun 1881, yang disebut Critical Text yaitu UBSGNT (United Bible Societies’ Greek New Testament) dan NANTG (Nestle Alanda Greek New Testament) yang banyak digunakan di kalangan gereja dan seminari liberal.

1. Byzantine type/ Majority Text

Para teolog, gereja dan seminari Injili Konservatif dan Fundamentisme mengakui bahwa Byzantine type/ Majority Text adalah teks yang terbukti keterandalan atau superioritasnya. Mengapa mereka begitu kokoh mempertahankan iman mereka bahwa Byzantine type/ Majority Text yang kemu-dian diedit menjadi Textus Receptus, teks Alkitab Bahasa Yunani yang masih dipakai sampai hari ini adalah teks atau firman Allah yang dipelihara oleh Tuhan? Ada dua alasan penting untuk menjawab pertanyaan ini; 1). Karena Textus Receptus telah diterima oleh gereja sebagai teks traditional. Teks tersebut diturunkan dari tangan-tangan orang yang sungguh mengenal dan tahu tentang apa yang mereka bicarakan; 2). Textus Receptus telah terbukti kebenarannya. Ada banyak bukti yang membuktikan bahwa teks ini berotoritas. Kurang lebih ada tiga puluh tujuh bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Textus Receptus dipakai oleh gereja Kristen, bermacam-macam denominasi, organisasi maupun dokumen-dokumen yang ada. Semuanya menerima bahwa Textus Receptus adalah teks Yunani yang terpelihara oleh janji ilahi dan setiap terjemahan seharusnya didasarkan pada Textus Receptus.

Dr. D.A. Waite menunjukkan dalam “Defending the King James Bible” bahwa ada 37 bukti historis yang mendukung TR sebagai teks Alkitab bahasa asli P.B. yang berotoritas yaitu; [x]

a. Bukti-bukti historis untuk Received Text/ Textus Receptus (TR) pada masa Rasuli (33-100 A.D.).

1. Semua gereja Rasuli menggunakan Received Text.
2. Gereja-gereja di Palestina menggunakan Received Text.
3. Gereja Syaria di Antiokhia menggunakan Received Text.

b. Bukti-bukti histori untuk Received Text pada masa periode gereja mula-mula (100-312 A.D.).

DR. Scrivener dan Dean Burgon setuju bahwa 100 tahun pertama setelah Perjanjian Baru ditulis, Received Text sudah digunakan gereja mula-mula. Codex B (Vaticanus) dan Aleph (Sinaiticus) dan empat puluh tiga manuscript lain yang dijadikan dasar teks Westcott dan Hort adalah hasil dari pemalsuan firman Allah. Beberapa bidat yang beropersi di abad-abad ini adalah Marcion (160 A.D.), Valentinus (+160 A.D.) Cyrinthian (50-100 A.D.); Sebellius (260 A.D.) dan lain-lain.

4. The Peshitta Syriac Version (150 A.D,) didasarkan pada Received Text.
5. Papyrus # 75 menggunakan Received Text.
6. The Italic Church di Italia Utara (157 A.D.) menggunakan Received Text.
7. The Gallic Church of Southern France (177 A.D.) menggunakan Received text.
8. The Celtic Church di Great Britain menggunakan Received Text.

Mengapa gereja-gereja di Italia, Prancis, Inggris mendasarkan Alkitabnya pada Textus Receptus? Karena Textus Receptus adalah firman Allah yang benar, dan mereka tahu itu. Mereka hidup sejak tahun 150 A.D. dan Alkitab lengkap pada tahun 90-100 A.D. Mereka memiliki kebenaran yang orisinil di tangan mereka dan mereka percaya bahwa Received Text adalah firman Allah yang dipelihara oleh Allah dan Yesus Kristus yang memelihara segala sesuatu. Gereja-gereja di atas menggunakan Received Text dan bukan yang lain. Namun pada masa itu juga banyak bidat-bidat yang mencoba untuk mengubah firman Allah dengan menghilangkan semua bagian-bagian yang bertentangan dengan ajaran bidat mereka.

9. Church of Scotland & Ireland menggunakan Received Text.
10. The Pre-Waldensian Churches menggunakan Received Text.
11. The Waldensian (120 A.D. dst.) Menggunakan Received Text.

materi referensi:

c. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode Byzantine (312-1453 A.D.)

12. The Gothic Version pada abad ke-4 menggunakan Received Text.
13. Codex W of Matthew pada abad ke-4 atau 5 menggunakan Received Text.
14. Codex A pada Injil-injil (abad ke-5) menggunakan Received Text.
15. The Vast Majority of Extant New Testament Manuscript semua mengguna-kan Received Text, yaitu 99%, atau kira-kira 5.210 dari 5.255 MSS.
16. Gereja Orthodoks Yunani menggunakan Received Text.

Dr. Waite tidak setuju dengan banyak doktrin dan praktek gereja Orthodoks Yunani ini, tetapi gereja ini telah lebih dari 1000 tahun menggunakan Received Text. Mengapa? Kare-na mereka sangat mengenal bahasa Yunani. Mereka adalah orang-orang Yunani. Bahkan walaupun mereka adalah orang Yunani modern, mereka menggunakan Perjanjian Baru yang didasarkan pada Received Text karena itu adalah firman Allah, dan mereka tahu itu.

17. Gereja Yunani yang masih ada sampai sekarang ini menggunakan Received Text.

Ketika Dr. D.A Waite dan istri pergi ke Gereja Nativity, yang dibangun di atas tempat di mana kelahiran Kristus (diperkirakan). Ia bertanya kepada salah satu anggota jemaat di situ, apakah mereka mengenal apa yang disebut type – Westcott & Hort Text. Jemaat itu berkata, “oh, ya, kami mengenalnya, tetapi kami menggunakan Received Text, kami tidak percaya pada semua yang ada dalam Westcott & Hort Text.

d. Bukti-bukti historis untuk Received Text pada periode permulaan modern (1453-1831 A.D.).

18. Gereja-gereja Reformasi menggunakan Received Text.
19. Kitab P.B. bahasa Yunani Erasmus (1516) menggunakan Received text.
20. The Complutensian Polyglot (1522) menggunakan Received Text.
21. Martin Luther’s Bible (1522) menggunakan Received Text.
22. William Tyndale’s Bible (1525) menggunakan Received Text.

Tyndale adalah penerjemah Alkitab yang ter-kenal mati menjadi martyr karena Alkitab terjemahannya.

23. The French Version of Olivetan (1535) menggunakan Received Text.
24. The Coverdale Bible (1535) menggunakan Received Text.
25. The Matthews Bible (1537) menggunakan Received Text.
26. The Taverners Bible (1539) menggunakan Received Text.
27. The Great Bible (1539-41) menggunakan Received Text.
28. The Stephanus Greek New Testament (1546-51) menggunakan Received Text.
29. The Genevs Bible (1557-60) menggunakan Received Text.
30. The Bishops’ Bible (1568) menggunakan Received Text.
31. The Spanish Version (1569) menggunakan Received Text.
32. The Beza Greek New Testament (1598) menggunakan Received Text.

King James Bible menggunakan teks Yunani Beza edisi kelima, 1598 untuk dasar penerjemahan.

33. The Czech Version (1602) menggunakan Received Text.
34. The Italian Version of Diodati (1607) menggunakan Received Text.
35. The King James Version (1611) menggunakan Received Text.
36. The Elzevir Brother’s Greek New Testament (1624) menggunakan Received Text.
37. The Received Text in the New Testament adalah Received Text

Data di atas menjadi bukti-bukti historis yang menunjukkan bahwa sejak masa gereja Rasuli sampai saat ini Textus Receptus atau Received Text adalah teks kitab P.B. yang paling berotoritas.

Bukti lain adalah bukti dari manuskrip-manuskrip itu sendiri. Di atas saya telah menjelaskan bahwa periode transmisi P.B. meliputi tiga tahap atau periode, yaitu periode papyrus, Uncial, dan Minuscula.

Dari 88 papyrus Dr. Jack Moorman dalam “Forever Settled” membandingkan Critical Text dan Textus Receptus dan hasilnya adalah; kira-kira 30 (15%) yang mendukung codex Aleph & B atau Westcott & Hort Text dan kira-kira ada 75 (85%) dari 88 papyrus fragment manuscript tersebut yang mendukung atau sama dengan Receved Text/Textus Receptus. Dan dari 267 Uncial itu hanya ada 9 (3%) yang mendukung Westcott & Hort text, tetapi ada 258 (97%) dari 267 Uncial yang mendukung Textus Receptus. Dan Dari 2.764 itu hanya 23 (1%) yang mendukung teks Westcott & Hort, tetapi 2.741 (99%) yang mendukung Textus Receptus. Jadi jika ditotal rata-rata dari 5000 lebih Manuskrip P.B. 90 % mendukung Byzantine type/ Majority Text atau Textus Receptus, dan hanya 10 % saja yang mendukung Alexandrian type/ Minority Text atau Critical Text.

Selain manuskrip-manuskrip di atas ada juga kumpulan lectionary, yaitu penggalan ayat-ayat Alkitab yang biasa dibacakan pada liturgi ibadah gereja zaman dulu. Ada 2.143 Lectionary yang kita miliki saat ini dan semuanya (100%) mendukung Textus Receptus.

Terjemahan-terjemahan kuno Alkitab seperti Peshitta Syriac Version, dari abad ke-2 (+ 150 A.D) – lebih tua dari codex Aleph & B/abad IV - . Curetonian Syriac Version, dari abad ke-3 didasarkan pada Received Text. Old Latin Version atau Vetus Itala dari abad ke-2 A.D berasal dari Received Text. Dan versi-versi kuno lain yang kita miliki sebagian besar berdasarkan pada Received Text. Ini adalah bukti yang tidak dapat disangkal bahwa Textus Receptus adalah firman Allah yang terpelihara.

Edward Miller mengedit karya Burgon – karena Burgon mati sebelum menyelesaikan penelitian tentang teks P.B. pada tahun 1896 – Miller menerbitkan dua buku Burgon, salah satunya berjudul “The Traditional Text of the Holy Gospels” . Dari daftar yang dibuatnya ada 86 penulis yang mati sebelum tahun 400 A.D. Dan menunjukkan sejumlah kutipan dari Traditional Text/ Received Text. Secara total ada 4.383 kutipan dari 86 Bapa gereja yang mati sebelum 400 A.D. dan 2.630 (60%) kutipan berasal dari Traditional Text atau Received Text dan hanya 1.753 (42%) kutipan dari teks Westcott dan Hort.

Tahun 1516 adalah tahun yang penting dalam sejarah iman Kristen, karena di tahun ini Desiderius Erasmus mengumpulkan manuskrip dari Byzantine type/ Majority Text menjadi satu Alkitab Perjanjian Baru bahasa Yunani (Textus Receptus) yang dipakai secara umum oleh gereja-gereja di seluruh dunia. Dan bahkan melalui membaca Alkitab Textus Receptus ini Marthin Luther akhirnya bertobat, diselamatkan dan mengadakan reformasi Protestan pada 31 Oktober 1517. Orang-orang yang kemudian ikut menerbitkan Alkitab ini antara lain Theodora Beza, Stephanus, dan Bonaventure dan Abraham Elzevir. Pada tahun 1611 Alkitab bahasa Yunani ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu King James Version atau disebut juga Authorized Version (Terjemahan Berotoritas)/ AV 1611.

Dari sejarah Textus Receptus dapatlah kita simpulkan bahwa Textus Receptus adalah firman Allah yang dipelihara Allah. Karena Textus Receptus diedit oleh orang-orang Kristen sejati. Ada banyak bukti yang telah kita lihat bahwa Textus Receptus adalah teks yang terbaik dan paling berotoritas. Sedikitnya ada lima bukti yang mendukung otoritas Textus Receptus :
(1) Textus Receptus telah diterima dengan baik oleh gereja sejak pemulaan;
(2) paling sedikit ada 37 bukti sejarah dari tahun 33 – 1831 A.D. yang membuktikan bahwa Textus Receptus telah diterima dan dipakai oleh gereja;
(3) manuscript-manuscript yang ada baik berupa papyrus, Uncial, Cursive/ Minuscula dan Lectionary mendukung Textus Receptus lebih besar dari pada Critical Text;
(4) Versi-versi kuno seperti Peshitta Syriac, Curetonian Syriac, Itala dan lain-lain berasal dari [I]Received Text; (5) Kutipan dari Bapa-bapa gereja yang mati sebelum tahun 400 A.D. banyak yang didasarkan pada Received Text.

2. Alexandrian type/ Minority Text

Alexandrian type/ Minority Text yang paling popular dan penting adalah Codex Sinaiticus (!) dan Codex Vaticanus (B). Berdasarkan kedua codex ini diedit menjadi Alkitab Bahasa Yunani oleh Brooke Foss Westcott (1825-1901) dan Fenton Joh Anthony Hort pada tahun 1881. Mereka berdua adalah sarjana Anglican dari Cambrige University. Westcott adalah seorang bishop dari gereja Anglikan, sedangkan Hort adalah seorang professor di Cambridge University. Mereka dikenal sebagai pemimpin arsitek teori kritik teks (Textual Criticism) yang menghasikan satu revisi Alkitab bahasa Yunani yang menyerang Textus Receptus (TR) atau Received Text.

Gereja ortodoks menolak MSS di atas karena kemungkinan besar teks ini dihasilkan oleh golongan bidat Adoptionist (salah satu bentuk dari Gnosticism) sebelum abad ke-2 A.D. dan perlu diperhatikan bahwa Westcott dan Hort sendiri bukanlah orang yang percaya Alkitab adalah firman Allah yang diinspirasikan atau diilhamkan dan tanpa salah. Mereka dikenal sebagai pemuja Maria. Dan Dr. D.A. Waite, dalam bukunya “Heresies of Westcott and Hort” mengatakan, “Mereka mengingkari dokrin fundamental dari iman kekristenan.” [xi]

Para pendukung Westcott & Hort selalu berasumsi bahwa codex Sinaiticus dan Vaticanus yang keduanya berasal dari abad ke-4 yang dijadikan dasar Critical Text adalah manuscript yang paling tua. Namun pada kenyataannya tidak demikian, karena Textus Receptus didasarkan pada manuscript-manuscript yang telah diterima oleh gereja mula-mula dari abad pertama. Burgon mengatakan bahwa “codex Sinaiticus dan Vaticanus adalah teks yang paling rusak dan memalukan.” [xii]

Alkitab Perjanjian Baru Bahasa Yunani dari Alexandrian type/ Minority Text yang kemudian diedit oleh Westcott dan Hort menjadi Critical Text kini diterbitkan kembali oleh United Bible Society, yaitu United Bible Societies’ Greek New Testament (UBSGNT), yang juga diterbitkan ulang dalam dwibahasa Yunani-Indonesia oleh Lembaga Alkitab Indonesia. Edisi lainnya adalah edisi Nestle dan Aland, yaitu Nestle Aland Greek New Testament (NAGNT). Dan semua Alkitab bahasa Inggris terbitan United Bible Society atau pasca King James Version/AV1661, misalnya English Revised Version (ERV) 1881, American Standard Version (ASV) 1900-1901, Revised Standard Version (RSV) 1952, New English Bible (NEB) 1970, New American Standard Bible (NASB) 1971, New International Version (NIV) 1978, New Revised Standard Version (NRSV) 1990 diterjemahkan dari Westcott dan Hort Text ini. Begitu juga Alkitab Bahasa Indonesia terbitan LAI lebih mendekati teks Westcott dan Hort dari pada Textus Receptus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar