Minggu, 11 Maret 2012

MUHAMMAD SAW PENUTUP NABI-NABI

Allah dgn sifat kasih sayang-Nya menghendaki manusia hidup dalam keselamatan dan kedamaian sehingga Dia mengutus Rasulnya. Di antaranya adl nabi Musa as. dgn kitab Taurat membimbing Bani Israil .

Tetapi setelah nabi tersebut tiada bangsa tersebut melakukan penyimpangan dan pengrusakan terhadap agama terutama terhadap kitab sucinya. Ayat-ayat palsu diciptakan utk melegitimasi tindakan politiknya akibat perpecahan yg membelah mereka menjadi dua kerajaan Yehuda beribu kota di Yerusalem yg terdiri dari dua suku dan Israel beribukota di Samaria yg terdiri dari 10 suku.

Sehingga sampai kini kita mengenal bahwa kitab suci Yahudi yg juga disucikan oleh umat Kristen berasal dari dua sumber Yahwis dari Yehuda dan Elohis dari Israel. Di antara ayat-ayat yg berasal dari sumber Elohis adl ayat yg sering menyudutkan keturunan Yehuda seperti Yehuda berzina dgn mantan menantunya bernama Tamar Nabi Daud berzina dgn Batsyeba Nabi Sulaiman memiliki 700 istri dan 300 gundik serta durhaka kepada Allah .

Setelah kaisar Aleksander Agung dari Yunani meluaskan wilayahnya di Timur Tengah yg sekaligus membawa Hellenisme Bani Israel mengagumi filsafat Yunani yg pada akhirnya kitab sucinya diterjemahkan dan ditafsirkan menurut alam pikiran Yunani. Sehingga bentuk dan isi ajaran nabi yg berasal dari Allah pun berubah dan mengalami penyimpangan yg lbh jauh.

Kemudian Allah mengutus nabi Isa dgn kitab Injil utk membimbing bani Israil sekaligus meluruskan penyimpangan agama tersebut.

Namun krn dia menyampaikan misinya selama sekitar tiga tahun ajarannya bersentuhan dan bercampur-aduk dgn Paganisme dan filsafat Yunani sehingga risalah Yesus mengalami metamorfose menjadi Kristen sekarang ini.

Bahkan sampai kini umat Kristen yg mengaku sebagai pengikut Yesus tidak mengetahui di mana Injil dari Allah yg dibawa oleh Yesus seperti yg disebut-sebut oleh Injil karangan Matius 4 23; 9 35; Markus 1 14-15; Lukas 8 1.

Kerusakan Taurat pada mulanya hanya berada pada lingkaran Israel. Tetapi setelah Yesus meninggalkan umatnya ajaran Allah dan Rasulnya yg sudah bermetamorfose sudah menyebar sampai ke Eropa. Sehingga Allah mengutus Muhammad saw. yg membawa misi universal utk meluruskan penyimpangan agama tersebut.

Dia adl nabi Allah yg terakhir sekaligus sebagai penutup para nabi sebelumnya yg semuanya membawa risalah utk membimbing manusia ke jalan kebenaran yg diajarkan oleh Allah. Agama Islam yg dibawa olehnya bukanlah ajaran baru melainkan agama yg sudah dianut oleh para nabi terdahulu seperti Adam Idris Nuh Ibrahim Ismail Ishak Yakub Yusuf Musa Daud Sulaiman Yahya dan Isa .

AI-Qur’an menyatakan kedatangan Nabi terakhir ini sudah dijelaskan oleh Allah dalam kitab Taurat dan Injil . Alkitab sebagai kitab suci agama Kristen juga menyatakan bahwa Nabi tersebut akan membawa manusia ke dalam kebenaran dan akan menegakkan hukum-hukum Allah secara tegas .

Karena Nabi Muhammad saw sebagai penerus dan pembawa kesempurnaan ajaran Allah yg telah diberikan kepada para nabi sebelumnya maka tidaklah heran bila dijumpai banyak kesamaan hukum antara ajaran Allah yg diberikan kepada Ibrahim Musa dgn Muhammad saw.

Oleh krn itu umat Islam diperintah oleh Allah utk menyatakan kepada seluruh umat manusia sebagai berikut

“Kami beriman kepada Allah dan apa saja yg diturunkan kepada Ibrahim Ismail Ishak Yakub dan anak-anak cucunya dan apa yg diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yg diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya tunduk dan patuh kepadaNya.” .

Seperti yg telah dijelaskan oleh Al-Qur’an sebelum dia lahir ke dunia umat Israel telah diberitahu oleh Musa melalui Tauratnya bahwa disuatu saat nanti akan datang seorang rasul Allah yg lahir dari bangsa yg bukan Israel.

Ternyata mereka tidak mengharapkan datangnya nabi terakhir nanti berasal dari luar bangsanya dgn berupaya merancukan nubuat kedatangannya yg terdapat di dalam kitab suci mereka. Sehingga seakan-akan tiap nabi itu harus lahir dari bangsa Israel.

Oleh krn itu sebelum Nabi Muhammad lahir ke dunia mereka sudah mempersiapkan penyimpangan ajaran yg akan disusupkan ke dalam agama Islam yg dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Setelah nabi terakhir ini berada di Madinah dan membangun masyarakat Islam di kota itu bangsa Yahudi berusaha melakukan pengacauan melalui cerita-cerita israiliat dan provokasi politik.

Bahkan di masa khalifah Abu Bakar as-Sidiq mereka melahirkan nabi-nabi palsu. Kepahitan sejarah yg sangat menusuk nurani umat Islam adl keberhasilan si Yahudi yg bernama Abdullah bin Saba’ yg menimbulkan fitnah besar yg mengakibatkan kematian khalifah Usman bin Affan khalifah Ali bin Abi Thalib dan timbulnya permusuhan sesama Muslim serta munculnya aliran-aliran teologi Islam yg saling mengkafirkan sesama Muslim dan pengaruhnya dapat kita rasakan sampai hari ini.

Usaha merancukan Islam pada periode berikutnya tidak hanya dilakukan oleh Yahudi saja. Kaum Kristen juga ingin melumatkan Islam yg sering menghantam dogma dan kepalsuan kitab sucinya. Keduanya saling bekerja sama melakukan kontaminasi terhadap ajaran-ajaran Islam dgn mencemari sejarah hukum dan tatanan masyarakat Islam.

Terutama mereka menyerang sumber pokok yakni Al-Qur’an dan hadis Nabi. Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam Lahirnya ribuan orientalis dari kalangan Yahudi dan Kristen tidak bisa dilepaskan dari tujuan pengerusakan terhadap Islam dan masyarakatnya.

Dengan biaya besar dan program yg terpadu mereka melakukan penelitian di seluruh dunia Islam dan berhasil menerbitkan ribuan buku tentang Islam dan umatnya. Sebagai gambaran pada abad ke-18 Spanyol telah menelurkan beberapa orientalis dari kalangan pendeta antara lain Fransisco Canes Estaban Arleage Mariano Pizzi Jose Antonio Conde. Orientalis Spanyol yg muncul pada abad ke- 20 antara lain Fascual Gayanngos Feransisco Javier Simonet Miquel Asin Palacios Angel Gonzales Palencia Felix Pareja Casanas Emilio Garcia Gomes Manuela Manzanares de Ciree Juan Vernet Gines Maria Jesus Viquera Molins.

Sedangkan Inggris telah menelurkan deretan orientalisnya sejak abad ke-16. Mereka antara lain William Bedwe” Edward Pococke George Sale Edward William Lane Sir Thomas Arnold D.S Margoliouth R.A. Nicholson A.J Arberry W. Montgomery Watt Bernard Lewis dan masih banyak lagi yg tidak bisa disebutkan satu per satu.

Di Indonesia sendiri kita mengenal tokoh orientalis kawakan Belanda Christian Snouck Hurgronje yg menjadi adviser Nederland utk masalah Islam Indonesia.

Kini berbagai negara Kristen baik di Eropa dan Amerika telah bermunculan berderetan orientalis baru. Di samping ada yg jujur dalam mengungkapkan tentang Islam namun sebagian besar dari mereka sengaja melakukan upaya distruksi.

Kita bisa membaca pandangan mereka yg sangat serampangan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan baik dari kalangan Yahudi maupun Kristen. Sebagai contoh kita dapat membaca tulisan sejarawan Yahudi Max I Dimont yg berbunyi “Muhammed lost both parents before he was six. He was brought up first by his grandfather and later by an uncle. Both forgot to have him tutored in reading and writing an oversight quickly remedied in later life when Muhammed learned the art of instant reading by revealation. As with Abraham Moses and Jesus we know nothing of his early youth except that at the age of twelve he was taken by caravan to Syria. Where he for the first time come into contact with Jewish and Christian religion. From this encounter he carried away a lifelong respect for “the Book” of the Jews. The Jewish Patriarchs became his heroes heroes whom he later enshrined in the Koran the Bible of the Mohammedans. At the age of twenty-five he married a wealthy fourty-year old widow with whom he live in monogamy for a quarter of a century. After her death in Mohammed?s fifty-first year his penchant for younger women between the age of seven and twenty-one found its full expression. His later harem of ten wives and two concubines contained houris of various ages and stages of experience.” .

“Muhammad kehilangan kedua orang tuanya sebelum berusia 6 tahun. Mula-mula ia diasuh oleh kakeknya kemudian oleh pamannya. Keduanya lupa mengajari baca tulis kepada Muhammad tapi kemudian Muhammad mempelajari seni membaca cepat melalui wahyu. Seperti tentang riwayat Ibrahim Musa dan Yesus kita tidak mengetahui sedikit pun perihal masa mudanya kecuali di usia 12 tahun ia ikut kafilah pergi ke Syria.

Di saat itulah ia pertama kali mempelajari agama Yahudi dan Kristen. Oleh krn itulah dia sangat menghormati “kitab-kitab” Yahudi sepanjang hidupnya.

Para imam Yahudi menjadi pahlawannya. Pahlawan-pahlawan yg kemudian diabadikan dalam Al-Our’an kitab suci pengikut Muhammad.

Di usia 25 tahun ia memperistri seorang janda kaya raya berumur 40 tahun selama seperempat abad. Setelah isterinya meninggal di saat Muhammad berusia 51 tahun kegemarannya kepada wanita muda yg berusia 7 sampai 21 tahun sangat menyolok.

Kesepuluh isterinya dan dua gundiknya yg cantik-cantik itu dianggap sebagai bidadari yg memiliki pengalaman dan usia yg berbeda.”

Tulisan Max I. Dimont ini disamping menuduh Muhammad sebagai telaki maniak yg haus wanita muda salah satu hal lain yg sering menjadi sorotan para orientalis adl perjalanan niaga Muhammad saw.

Bagi mereka adl mustahil jika Muhammad yg mengerti perdagangan ekspor-impor sampai ke Syria tidak bisa membaca dan menulis dan mustahil tidak berinteraksi dgn bangsa lain.

Padahal di saat itu banyak pendeta Kristen dah rabbi Yahudi hidup dan mengajar di negara Syria. Kemungkinan besar Muhammad telah belajar Alkitab atau Bibel kepada seorang pendeta. Dugaan ini diperkuat dgn kedudukan kakek dan paman beliau sebagai tokoh masyarakat di kola Makkah atau Ummul Qura .

Di saat itu Mekah adl pusat para penyair yg tiap tahun sering menyelenggarakan festival puisi dan syair. Oleh krn itulah Muhammad pasti sudah belajar tulis baca sejak kecil dan setelah berdagang barang ekspor-impor ke Syria pada usia 12 tahun dia sudah mempelajari kitab suci Yahudi dan Kristen kemudian dirumuskan kembali menjadi Al-Our’an.

Sehingga banyak kesamaan cerita dan ajaran yg terdapat dalam Perjanjian Lama dgn Al-Our’an. Ensiklopedi Britanica mengatakan

“The word Ummi literally “Populer” or “Plebein” applied to him in the Koran is said to mean “One who can neither read nor write” a Supposition But the word may mean “Meccan” ie native of “The Mother of villages” {Ummu al Qura; and it is probable that he could both read and write but unskilfully.”

“Kata ‘ummi’ yg menurut arti asalnya adl ‘umum’ atau ‘kampungan’ dicantumkan dalam Al-Our’an khusus utk Muhammad dgn arti ‘Orang yg tidak bisa membaca dan menulis’ menjadi kepercayaan yg masuk dalam doktrin mukjizat Al-Qur’an. Tetapi kata ‘Makkah’ yg arti asalnya adl ‘Ibu desa-desa’ memberi kemungkinan bahwa Muhammad bisa membaca dan menulis.” Ternyata di kalangan para penulis enslikopedi Britannica sendiri saling berselisih.

Di satu pihak mengatakan bahwa Muhammad pasti bisa membaca tetapi di pihak lain mengatakan bahwa dia buta huruf.

Sebagaimana penuturan mereka sebagai berikut

“There is no evidence that he was able to read and his dependence on oral communications may explain some of his misconceptions; e.g. the confusion of Haman the minister of Ahasuerus with the minister of Pharaoh and the identification of Miriam the sister of Moses with Mary the mother of Jesus . It is certain that in Medina he had opportunities of becoming acquainted with Jews of some culture and there is linguistic as well as literary evidence for his inebtedness to members of Nestorian Church. Even in rare passages where we can trace direct resemblance to the of the Old Testament or the New there is nothing more than might readly have been picked up in conversation with any Jew or Christian. “4

“Tidak ada bukti yg menunjukkan bahwa dia dapat membaca dan ketergantungannya kepada komunikasi lisan mungkin mengakibatkan kesalahan konsep ajarannya. Seperti kesimpangsiuran mengenai Haman menteri Ahasuerus disebutkan sebagai menteri Fira’un dan tentang identitas Miryam saudara Nabi Musa disebut Maryam yg melahirkan Yesus .

Lebih jelas lagi ketika di Madinah. Muhammad memiliki kesempatan utk bergaul akrab dgn orang-orang Yahudi dan dari segi bahasa terdapat bukti literal bahwa Muhammad menyerap cerita dari orang-orang Kristen Nestoria.

Bahkan pada beberapa halaman Al-Qur’an kita dapat menemukan kemiripan teksnya dgn kitab Perjanjian lama atau dgn Perjanjian Baru dgn Lukas 16 24 QS Al-Ahqaf 19 dgn Lukas 16 25.

Itu semua tidak lbh dari “hasil jiplakan dalam percakapannya dgn orang-orang Yahudi atau Kristen.” Tampak sekali kealpaan mereka terhadap konsep bahwa Muhammad adl penutup dan penyempurna risalah Islam. yg dibawa oleh para Nabi sebelumnya sehingga mereka lupa bahwa hukum dan ajaran pokok agama Islam sejak masa Nabi Adam sampai Muhammad adl sama.

Kemungkinan besar firman Allah yg disampaikan kepada Nuh Ibrahim Musa Isa dan Muhammad banyak kesamaannya baik dalam lafadnya maupun makna dan pengertiannya. Namun sebagaimana yg kami sebutkan sebelumnya krn Kitab Taurat dan Injil sudah mengalami bencana pengerusakan oleh tangan-tangan manusia maka kesamaan teks itu sulit dijumpai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar